Jombang, Karyadini.com – Selamatan Buka Giling PT. Sinergi Gula Nusantara Pabrik Gula Tjoekir Tahun 2023. Era baru dan sinergi baru pabrik gula Tjoekir, petani dan seluruh stakeholder bersama mitra meraih laba. Dihadiri oleh Wakil Bupati Jombang, Forkopimcam, Petani Tebu, Devisi SGN Jatim yang ditandai dengan penyerahan tebu manten dari petani kepada General Manager, meneger Tanaman, Manager Instalasi, Manager Pengolahan, Manager QA, manager Keuangan dan ketua serikat unit kerja PG Tjoekir, perwakilan BNI dan Kepala Desa Cukir Diwek Jombang. Bertempat di Graha Karya Pabrik Gula Tjoekir. Bertempat di Gedung Graha Karya Pabrik Gula Tjoekir. Senin (15/5/2023)

Mengawali sambutan, General Manager Pabrik Gula Tjoekir Abdul Azis Purmali menyampaikan, selamatan buka giling tahun 2023 yang akan dimulai pada 23 Mei 2023. Supaya, Pabrik Gula Tjoekir menjadi perusahaan yang sehat dan petaninya bisa menjadi sejahtera.

“Sebentar lagi tugas mulia menanti kita semua yaitu pelaksanaan giling. Pabrik Gula Tjoekir diberi amanah oleh PT. Sinergi Gula Nusantara untuk memproduksi minimal 420.000 ton dengan rendemen sebesar 7,25%,” ucapnya.

Namun, pada setiap kegiatan internal selalu disampaikan bahwa tahun 2023 Pabrik Gula Tjoekir ingin mencetak momentum menghasilkan tebu sebanya 500.000 ton. Hal ini bukan hanya perihal uang semata. Tapi, karena sejak 10 Tahun yang lalu Pabrik Gula Tjoekir sudah terbiasa mencatat sejarah penghasil tebu. Luas area disekitar Pabrik Gula Tjoekir juga sangat mendukung untuk hal tersebut.

Selain itu, jika kapasitas giling Pabrik Gula Tjoekir dalam satu hari sekitar 3,800 Ton setara dengan 650 armada truk angkutan tebu. Pabrik Gula Tjoekir juga disuport 750 petani tebu dengan total penebang sebanyak 3200 orang. Sehingga ini menjadi suatu ekosistem ekonomi tersendiri, bahwa Pabrik Gula Tjoekir benar-benar bisa memberikan kontribusi kepada daerah, bangsa dan negara. Dengan harapan, Pabrik Gula Tjoekir bisa terus tumbuh berkembang.

“Tahun ini, Pabrik Gula Tjoekir bersama petani menerapkan sistem bagi hasil. Kita akan memprioritaskan rendemen sesuai dengan kualitas tebu yang petani kirim ke pabrik. Selain itu kami juga melakukan revisi sistem bagi hasil dengan rendemen 7,5. Maka, petani akan mendapatkan bagi hasil yang lebih tinggi yaitu 5,26 Kg setiap kwintal tebu. Dinamika ini merupakan perubahan yang luar biasa menuntut kita untuk selalu bekerja lebih baik,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, Pabrik Gula Tjoekir sudah siap menerima dan mengolah tebu dari petani. hal tersebut ditandai dengan kegiatan cethik geni serta wiwit tebang.

Di tempat sama, Wakil bupati kabupaten Jombang Sumrambah ketika sambutan menyampaikan, Indonesia luar biasa dalam bidang Pergulaan tingkat internasional pada akhir tahun 1800. Waktu lalu, produksi gula pemerintah hanya sekitar 1 juta ton, ditambah swasta rata-rata per tahunnya sekitar 2,3 juta ton. Jika Wing Tio Ham hidup dimasa sekarang maka 10% dari total hasil produksi nasional dapat dilakukan Wing Tio Ham sendiri.

“Letak permasalahan tersebut menjadikan produksi pergulaan semakin tidak kompetitif. Padahal, kita eksportir gula. Dulu sekitar akhir tahun 1.800 kantor perwakilan dagang Wing Tio Ham ada dibeberapa negara diantaranya, Singapura, Amerika, Inggris, Hongkong. Tapi, mengapa justru impor tidak lagi ekspor,” ungkapnya.

Maka dari itu, Wabup meminta perwakilan para petani untuk mengatakan terkait keluhan dan upaya yang dapat dilakukan pemerintah kabupaten Jombang untuk menjadi daya dorong produksi gula dikabupaten Jombang.

Sementara itu, perwakilan petani tebu, H. Imron Rosadi menyampaikan beberapa harapannya untuk Pabrik Gula Tjoekir.

“Pertama, diharapkan Pabrik Gula Tjoekir dan petani tebu memiliki hubungan yang baik. Sehingga, dapat meningkatkan kerjasama yang baik pada kedua belah pihak. Kedua, kinerja karyawan dan manajemen pabrik harus ditingkatkan. Tujuannya, memberikan kepercayaan dan profesionalitas dari pabrik gula. Ketiga, petani tebu berharap kerjasama yang baik antara petani yang dinaungi oleh beberapa koperasi di Pabrik Gula Tjoekir,” ungkapnya.

Perlu diketahui, berdasarkan informasi dari kepala Divisi Internal Audit dan Manajemen Resiko Fajar Lazuardii bahwa, PT. Sinergi Gula Nusantara membawahi 36 pabrik gula di Indonesia. Jadi, untuk Jawa Timur merupakan wilayah pabrik gula paling banyak di Indonesia terdiri dari PTPN X dan PTPN XI pabrik gula Tjoekir salah satunya.

Lanjutnya, Pabrik Gula Tjoekir merupakan pabrik gula andalan dari PT Sinergi Gula Nusantara. Berdasarkan laporan General Manager Pabrik Gula Tjoekir menargetkan 500 ribu ton. Jika hal tersebut rendemen 7 paling tidak sekitar 35.000 ribu ton. (mey/nes)