Jombang, Karyadini.com – Pemerintah Desa Puri Semanding terus berupaya memajukan desa. Baik dalam hal pembangunan fisik maupun kebudayaan desa yang mulai hilang.
Kepala Desa Puri Semanding, Nur Bata ketika ditemui di ruangannya menyampaikan, desa sedang melakukan perbaikan fasilitas umum desa.
“Perbaikan ini, terdiri dari pagar dan paving. Bata yang digunakan untuk pagar didatangkan langsung dari Tuban sejumlah 25.000 buah bata,” jelasnya.
Selanjutnya, perbaikan ini belum sepenuhnya selesai. Sementara, dana yang sudah dihabiskan sebanyak 200 juta. Anggaran yang digunakan berasal dari anggaran jasmas (jaring aspirasi masyarakat) salah satu anggota DPRD.
Selain pembangunan fisik, Pemerintah Desa Puri Semanding juga peduli dengan kebudayaan desa. Kini, kebudayaan desa yang rutin dilakukan salah satunya adalah sedekah bumi. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun. Namun sementara, belum ada lembaga kebudayaan di desa.
“Adat istiadat itu harus kita lestarikan supaya tidak punah dan terlupakan. Contohnya, petani dulu melaksanakan ritus wiwit namun kini mulai pudar, tukang ujug dalam acara selamatan kini juga sudah hilang,” ujarnya.
Menurut Nur Bata, hal ini karena mayoritas masyarakat lebih cenderung ke adat Islam daripada adat Jawa. Bahkan, ada masyarakat yang menganggap adat Jawa adalah hal yang tabu, sepele dan menyimpang dari agama.
“Upaya pemerintah desa untuk melestarikan adat dan kebudayaan itu, saya akan membuat lembaga adat untuk memfokuskan masyarakat yang punya bakat untuk melestarikan adat desa. Misalnya masyarakat yang berbakat menjadi tukang ujug nantinya akan diberi pelatihan,” ucap Nur Bata.
Harapannya, adat istiadat dan kebudayaan desa tidak pudar. Kemudian, untuk adat yang sudah punah bisa kembali dilakukan masyarakat sebagai kebudayaan desa demi kelestarian adat istiadat dan budaya. (nes)