Jombang, Karyadini.com – Lomba Desa Wisata diadakan oleh Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Jombang yang diikuti oleh beberapa desa di Kabupaten Jombang.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Jombang menyampaikan, Lomba desa wisata merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa wisata yang memenuhi kriteria yang ditentukan pada proses seleksi dan penilaian adapun salah satu yang melatarbelakangi diadakan lomba ini ialah melalui dukungan pembangunan desa wisata sebagaimana yang termuat dalam undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa.

Tujuan diadakan lomba adalah untuk mengoptimalkan kapasitas Desa menjadi desa wisata yang unggul dalam rangka mempercepat pembangunan dan pengembangan desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Minggu (2/12/23)

“Lomba desa wisata terdapat 3 peserta desa yang berasal dari Desa Bulurejo Kecamatan Diwek dengan destinasi sumber celeng, Desa Ngampungan Kecamatan Bareng dengan destinasi kolam renang Pandansili, Desa Mojotrisno Kecamatan Mojoagung dengan destinasi Barongan,” ucapnya.

Dengan demikian, untuk kedepannya lomba desa wisata menjadi evaluasi Pemerintah Kabupaten Jombang, dikarenakan ketatnya persyaratan juknis lomba, serta sumber hadiah berasal dari Bantuan Khusus (BK) APBD, sedangkan salah satu syarat hadiah harus dipergunakan di atas tanah khas desa.

Sementara itu, di Kabupaten Jombang memiliki banyak destinasi yang sudah berjalan baik tetapi tidak dapat mengikuti. Namun, petunjuk Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang sebagai pimpinan untuk tahun depan tetap dilanjutkan lomba desa wisata.

“Perlombaan desa wisata akan tetap kita lanjutkan dikarenakan tujuan diadakannya tidak hanya sekedar menang atau kalah, baik atau buruk melainkan untuk memberikan motivasi serta rangsangan bagi desa agar mempunyai potensi dalam pembangunan pariwisata desa masing – masing,” jelas Bambang Nurwijanto menirukan Sekda Kabupaten Jombang

Selanjutnya, hal tersebut akan dievaluasi di tahun berikutnya, hadiah tidak hanya untuk infrastruktur bangunan tetapi dapat dibelikan peralatan atau mainan untuk melengkapi wisata desa yang sifatnya barang bisa bergerak dan tidak permanen.

Menurut Bambang, setelah evaluasi peserta yang mengikuti lomba desa wisata di tahun berikutnya bisa lebih banyak, karena sekarang banyak desa wisata yang maju tetapi tidak di tanah khas desa tetapi tanah sewa.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang, harapannya dengan adanya lomba desa wisata setiap desa dapat benar – benar mandiri, khususnya dalam hal peningkatan pendapatan di setiap desa. Hal tersebut merupakan sumber potensi untuk dapat dikembangkan di sektor pariwisata,” pungkasnya (vir, nes)