Jombang, Karyadini.com – Sistim pengelolaan PT Perkebunan Nusantara tahun 2021 berubah menjadi Sinergi Gula Nusantara (SGN) dengan membawahi 36 pabrik gula, sementara pada tahun 2023 berubah menjadi perusahaan yang sehat.

Gula Nasional menjadi bagian dari kemandirian gula nusantara melalui Perpres nomor 40/2023, maka pengelolaan PT SGN menjadi kemandirian gula nasional.

Hal ini disampaikan oleh Abdul Aziz Purmali General Manager (GM) PT SGN Tjoekir ketika dikonfirmasi oleh sejumlah media. Sabtu (3/2/2024)

“Strategi regionalisasi merupakan salah satu kunci keberhasilan kami pada tahun 2023. Selain itu, PT Sinergi Gula Nusantara dan petani tebu mitra berhasil mengembalikan pola kemitraan dari transaksional pembelian tebu menjadi sistem bagi hasil yang lebih menguntungkan kedua pihak, sehingga pabrik yang akan memulai giling mendapatkan kepastian pemenuhan bahan baku,” jelasnya.

Menurutnya, Kemitraan antara petani tebu dengan pabrik gula melalui sistem bagi hasil yang menguntungkan masing-masing pihak, serta Petani akan termotivasi meningkatkan kualitas budidaya tebu karena akan berbanding lurus dengan apresiasi dari pabrik gula dan berdampak pada tingkat kesejahteraan mereka.

“Pabrik gula ini sangat terbantu dengan adanya bahan baku tebu yang berkualitas yang tidak hanya berpengaruh pada kuantitas dan kualitas produksi gula melainkan juga pada performa pabrik,” ucapnya.

Lanjut Abdul Aziz, dukungan dari semua pihak, PT SGN, mitra petani, perbankan dan rekanan yang mendukung proses bisnis berjalan dengan baik merupakan keberhasilan pabrik gula.

Ia juga menambahkan, untuk kedepannya akan miliki potensi sebagai produsen gula yang bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan gula, tetapi juga mengekspor gula. Ini bisa terwujud apabila kita bisa meningkatkan produktifitas tebu petani.

“PT SGN Tjoekir memiliki 8 kecamatan dalam membangun kemitraan bersama petani tebu dengan lahan 5.500 hektar. Sedangkan karyawan mencapai 500 orang, untuk petani 700 orang. Saat tebang kita memiliki 2000 penebang. Dan pengangkut tebu dari lahan menuju pabrik ada ,300 orang. Hal tersebut untuk menunjang kesejahteraan dan memberikan solusi peningkatan perekonomian kita setiap bulan ada ruang diskusi temu mitra,” pungkasnya. (vir)