Jombang, karyadini.com – Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Agus Riyanto dan Tenaga Ahli BNPB Brigjen TNI H. Yan Namora menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Darurat Bencana Banjir dan Tanah Bergerak di Kabupaten Jombang.
Ikut serta hadir Pj Bupati Jombang Sugiat, Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fahmawati, Forkopimda Jombang, Sekretaris Daerah, Staf Ahli, Asisten, serta Kepala OPD terkait lingkup Pemkab Jombang, bertempat di ruang rapat Swagata Jombang, Jawa Timur.
Sementara yang terdampak langsung akibat adanya tanah bergerak ada di Dusun Sumberlamong, Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang yang sebetulnya 64 Kartu Keluarga tetapi yang berdampak langsung ada 12 rumah dan memerlukan tindakan segera. Hal ini disampaikan Pj. Bupati Jombang Sugiat saat melaporkan kejadian dan kondisi. Selasa (12/03/24)
“Kemudian masih ada saty Dusun lagi yang lebih berbahaya karna ada di atas, yaitu Dusun Banturejo yang dimana kalau terjadi hujan airnya sampai masuk kerumah, tetapi kesulitan kita warga yang terdampak tidak mudah untuk dialokasikan karna kita paham mereka bertahun-tahun tinggal disitu dan mata pencahariannya juga disitu,” jelasnya.
Namun, sebagai Pemerintah Daerah keselamatan warga adalah nomor satu maka dihimbaukan untuk beraktivitas hanya dilakukan pada siang hari tidak diperbolehkan pada malam hari.
Selain itu, di balai desa terdekat sudah dibangun posko, serta juga sedang dicarikan lokasi yang nantinya digunakan untuk warga, jika ada yang memiliki lahan sendiri maka akan dibantu Pemerintah Daerah untuk pembangunan rumah, jika tidak punya mungkin akan dicarikan lahan khas daerah.
Senada, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Agus Riyanto menyampaikan, terkait kondisi tanah bergerak, Pemerintah Kabupaten Jombang untuk segera bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam melakukan kajian lebih lanjut.
“Kami dari BNPB akan siap memberikan bantuan stimulan jika nanti opsinya akan relokasi, serta kami menginginkan relokasi lebih baik namun memang tidak mudah dalam ketersediaan lahan,” ucapnya.
Dengan demikian, jika masyarakat tidak ingin pindah jauh dan mereka memphnyai lahan mandiri, maka atas usulan Pemerintah Daerah akan BNPB bantu untuk stimulan rumah. Stimulan rumah bukan pengganti rumah melainkan asuransi yang luasan dan besaran rumahnya sudah ditentukan. Pungkasnya (vir)