Jombang, karyadini.com – Mantan Wakil Bupati Kabupaten Jombang Sumrambah hadiri tasyakuran buka giling tahun 2024 mengusung tema “Berkembang Bersama Mitra” yang digelar oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula (PG) Tjoekir. Bertempat di Graha Karya Pabrik Gula Tjoekir.
Tahun 2024 PG Tjoekir harus bisa memproduksi tebu minimal 430.000 ton dan menghasilkan gula minimal 31.000 ton. Permintaan tersebut menjadi sebuah tantangan karena diatas realisasi data. Hal ini disampaiakan General Manager Pabrik Gula Tjoekir Abdul Azis Purmali saat sambutan. Rabu (29/05/24)
Ditempat sama, Mantan Wakil Bupati Kabupaten Jombang Sumrambah saat sambutan menyampaikan, gula Negara Indonesia menghasilkan produksi nasional sebesar 2,5 juta ton, sedangkan kebutuhan nasional sekitar 5 juta ton.
“Adanya hal tersebut, dapat diartikan bahwa telah terjadi adanya ketidak keseimbangan antara hasil dari produksi nasional dan kebutuhan nasional,” ucapnya.
Sementara, ada satu solusi dari adanya sebuah proses diskusi, yaitu kebijakan pemerintah untuk melakukan proteksi terhadap petani dan menghentikan semua impor hasil pertanian agar harga pertanian di desa relatif tinggi.
Selanjutnya, usai menyampaikan sambutan, Mantan wakil Bupati Kabupaten Jombang menuju lokasi Pameran dan Bursa Bonsai POKER Club Jombang bertempat di halaman Graha Karya Pabrik Gula Tjoekir.
Salah satu peserta Pameran dan Bursa Bonsai POKER Club Jombang Moch Masrur menyampaikan, bonsai merupakan seni, pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas.
Menurutnya, Pameran dan kontes bonsai menunjukkan kreativitas dan kreasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bonsai untuk bisa terus bergerak dan dijalankan.
“Semua kalangan sekarang dapat berperan serta dalam pohon bonsai, apalagi kaum milenial saat ini juga mulai menjadikan pohon bonsai sebagai investasi jangka panjang. Harga bonsai semakin lama akan semakin mahal sesuai dengan tingkat kematangan tinggi dan faktor lainnya,” pungkas Masrur.
Perlu diketahui, Penjualan Bonsai yang di kemas dalam pameran dan bursa menjadikan semangat dan gairah baru dalam berkarya serta pengenalan bonsai untuk seluruh kalangan masyarakat agar terbentuk ekonomi kreatif berkelanjutan.
Pameran dan Bursa berlangsung pada 29 Mei 2024, dengan proses susunannya, yaitu penerimaan bonsai berlangsung tanggal 27 Mei – 28 Meu 2024, selanjutnya penjurian akan berlangsung sampai tanggal 30 Mei 2024.
Penjurian dilakukan dengan penancapan bendera terbaik dari pilihan pemirsa. Sementara penutupan dan penyerahan Piala Bonsai terdapat 2 (dua) kategori, yaitu kategori Kelas Jadi dan Setengah Jadi.
Selain itu, Pengundian dorprise/hadiah hiburan Bursa dan Lelang bonsai berlangsung sampai tanggal 31 Mei 2024 dan bagi bonsai yang diikutkan kontes bisa diambil mulai tanggal 1-2 Juni 2024. (vir)