Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Jombang dr Pudji Umbaran saat diwawancarai awak media

 

Jombang, karyadini.com – Dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting, Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Jombang melalui penyuluh Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Gudo gelar Lokakarya Mini (Lokmin), diikuti sebanyak 38 peserta, diantaranya dari ketua penggerak PKK desa se-Kecamatan Gudo dan 1 (satu) bidan setiap desa di Kecamatan Gudo.

Lokakarya Mini (Lokmin) merupakan bentuk rapat koordinasi di lintas sektor yang terdapat unsur kesehatan dengan unsur KB di setiap Kecamatan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Jombang dr Pudji Umbaran saat diwawancarai awak media, bertempat di pendopo Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. Kamis (25/07/24)

Selain itu, tujuan lokmin percepatan penurunan stunting untuk mengevaluasi hasil intervensi spesifik maupun sensitif terhadap penanganan dtunting di Kecamatan Gudo.

“Sebenarnya memang masih membutuhkan penekanan untuk penurunan stunting, tetapi secara umum hasilnya sudah cukup memuaskan dan nantinya dengan hasil tersebut akan terus kita genjot agar bisa menurunkan di akhir tahun paling tidak kita ada dibawa 10%,” ucapnya.

Menurutnya, Kecamatan Gudo merupakan salah satu yang harus diberilan atensi / perhatian khusus mengenai stunting. Dengan adanya kepesertaan teman-teman bidan dan kader-kader lainnya di Kecamatan Gudo sangat luar biasa sehingga bisa meyakini penurunan stunting bisa lebih cepat.

Ia menyebutkan, angka stunting di Kabupaten Jombang dari hasil elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) sebesar 5,96%, tetapi preparesistanting yang ditetapkan secara nasional oleh pemerintah pusat jumlah angka stunting di Jombang sebesar 18%.

“Sekarang ini, kita dapat melihat timbang badan di semua posyandu sudah di angka 97%, sehingga kita meyakini bahwa hampir semua bayi sudah ditimbang. Hal ini ternyata masih terdapat problem gizi yang cukup mengkhawatirkan. memang untuk angka stuntingnya sebesar 5,69%. tapi angka Resiko yang akan terjadi kurang lebih hampir 50% dan kita sudah melakukan intervensi secara maksimal agar angka stunting tersebut bisa terus turun,” jelasnya.

Sebelah kiri Koordinator KB Kecamatan Gudo Dra. Sri Aryani, Tengah Camat Gudo Arief Hidayat, sebelah kanan Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Jombang dr. Pudji Umbaran

Dengan masih adanya problem, maka semua lintas sektor harus ikut berperan dalam menurunkan angka stunting melalui peran masing-masing melalui langkah konvergensi dan mereka tidak boleh bekerja sendiri harus bekerja bersama-sama.

Perlu diketahui, terdapat 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, diantaranya Aksi 1 Analisa Situasi Stunting, Aksi 2 Rencana Kegiatan, Aksi 3 Rembug Stunting, Aksi 4 Regulasi Tentang Stunting, Aksi 5 Pembinaan Unsur Pelaku, Aksi 6 Sistem Manajemen Data, Aksi 7 Data Cakupan Sasaran dan Publikasi Data, Aksi 8 Review Kerja.

“Saya berharap, dengan langkah konvergensi yang bagus dapat memotret keluarga-keluarga yang anaknya banyak dan memiliki usia terlalu dekat jaraknya. Hal ini harus dimaksimalkan lewat Keluarga Berencana (KB) pasca salin. Serta adanya langkah konvergensi bisa memacu masyarakat mendukung program inovasi dan mampu mengurangi jumlah kasus stunting di Kabupaten Jombang khususnya Kecamatan Gudo,” harap dr Pudji.

Ditempat sama, Camat Gudo Arief Hidayat saat diwawancara menyampaikan, Lokakarya Mini (Lokmin) dalam rangka pencegahan penurunan stunting merupakan program sangat bagus untuk menyanggah wawasan bagi desa-desa dengan angka stunting masih tinggi.

“Jika wawasan untuk menurunkan angka stunting di setiap desa terus ditekankan maka angka stunting bisa turun lebih cepat dan kami berharap lokmin tetap terus dilaksanakan setiap tahun maupun setiap bulan terutama di kecamatan dengan angka stunting tinggi,” katanya.

Arief berpesan kepada seluruh lintas sektor untuk tetap berkoordinasi tentang kendala yang dialami, jika memang membutuhkan bantuan untuk diselesaikan maka pihak Kecamatan akan siap membantu.

Sementara, upaya di Kecamatan Gudo untuk menurunkan stunting sudah tercantumkan di Dana Desa yang nantinya akan berupa makanan dan akan dimaksimalkann untuk diberikan dengan tepat sasaran. Pungkasnya. (vir)