Jombang, karyadini.com – Dalam rangka edukasi keuangan digital dan cinta bangga paham rupiah dan Pekan Qris Nasional (PQN) Tahun 2024, Bank Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Jombang gelar acara edukasi dengan tema “Jombang Goes Digital”, bertempat di Hotel Yusro Jombang. Kamis (15/08/24)

“Saat ini, pemerintah Kabupaten Jombang tahun 2024 mengusung tema Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan Guna Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Agribisnis dan SDM Unggul. Maka dari itu untuk mewujudkan tema tersebut, perlu adanya inovasi dan terobosan baru,” jelas PJ Bupati Jombang Teguh Narutomo.

Ia menyebutkan, untuk mewejudkan tema Pemerintah Kabupaten Jombang tahun 2024 memerlukan terobosan baru terutama dalam hal transaksi keuangan digital dan literasi keuangan yang inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Jombang.

Sebagaimana yang kita ketahui, perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan yang sangat signifikan di berbagai bidang kehidupan, mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, hingga layanan publik, dan semuanya mengalami transformasi yang cukup masif.

“Dengan adanya transformasi yang cukup masif, Kabupaten Jombang memerlukan adaptasi dan melakui kegiatan edukasi keuangan digital dapat mendorong kita semua menjadi lebih berkembang dan siap menghadapi tantangan apapun,” ucap Teguh.

Sementara itu, Jombang Goes Digital yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dilaksanakan untuk mendukung pencapaian 55 juta pengguna qris di Indonesia dan 2,5 milyar volume transaksi qris nasional.

Berdasarkan data Bank Indonesia, nominal transaksi qris di Jombang pada Juni 2024 sebesar Rp 28,63 milyar atau meningkat 1,16% dengan volume transaksi sebesar 279 ribu transaksi. Adapun jumlah merchant qris sebanyak 78.791 merchant. Dari sisi Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) pada semester I 2024 mencapai 93,8% atau berada pada kategori “digital”. Hal ini menggambarkan bahwa perkembangan digitalisasi pembayaran di Jombang cukup pesat.

“Saya berharap, dengan mengusung tema Jombang Goes Digital, kegiatan yang dilaksanakan dapat mendorong seluruh lapisan masyarakat, baik di kota maupun di desa untuk lebih menggunakan teknologi dan mampu melakukan transaksi pembayaran digital dalam kehidupan dan transaksi sehari-hari,” harap Teguh.

Foto bersama

Perlu diketahui, dalam konteks pemerintahan dan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur digital dan meningkatkan kualitas layanan publik melalui penerapan teknologi informasi.

Sementara, Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Siti Senorita Printaningrum menyampaikan, kegiatan edukasi keuangan digital dan Jombang Goes Digital tidak akan berhenti disini saja, tapi akan tetap terus dilanjutkan agar semua masyarakat bisa memahami.

“Dengan adanya kegiatan tersebut, seluruh masyarakat di Jombang bisa mengenal keuangan digital penggunaan qris serta dapat mengetahui serta paham dengan keamanan dalam transaksi jika menggunakan qris,” sebutnya.

Ia juga menyebutkan, untuk pengguna qris dari sisi konsumen tidak ada biaya, untuk dibawah Rp 100.000 tidak dikenakan biaya dan biaya tersebut akan dibayarkan oleh umkm mikro yang sudah kami dukung, tetapi jika diatas Rp 100.000 maka akan dikenai biaya 0,3 % yang memang umum dibebankan untuk kanal pembayaran non tunai.

“Jika mengalami jaringan terputus saat menggunakan qris, maka transaksi tidak akan terjadi. Tetapi apabila ada yang terdebit maka bisa dilaporkan kepada penyedia jasa pembayaran dan jumlah yang terdebit bisa kembali,” pungkasnya. (vir)