Jombang,karyadini.com – Disporapar Kabupaten Jombang terus berupaya untuk menghubungkan dan mengintegrasikan berbagai destinasi wisata religi yang ada di kabupaten Jombang, serta memperkaya pengalaman wisatawan dengan unsur edukatif dan potensi wisata lainnya.
Sebanyak 70 peserta jamaah Yasin Tahlil dari Salon Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Jombang melaksanakan kegiatan Interkoneksi wisata religi dengan rute Makan mbah buyut Sona yang berada di Desa Karang Pakis Kabuh, makan mbah Wahab Hasbulloh Tambakberas, makam mbah Sayyid Sulaiman Desa Mancilan Mojoagung, makam Gus Dur Desa Cukir Diwek, dan museum Islam Nusantara Hasyim As’hari.
Rombongan jamaah menggunakan 2 unit bus yang masing-masing bus berisi 35 orang dan dipandu oleh 2 orang Tour Leader dari Duta wisata Guk Yuk seera didampingi 4 orang dari Disporapar kabupaten Jombang. Selasa (8/7/2025).
Salah satu tujuan rombongan adalah Makam Mbah Buyut Sona yang terletak di Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, kini menjadi salah satu destinasi wisata religi yang ramai dikunjungi peziarah. Padahal, dulunya tempat ini dikenal angker dan jarang dijamah orang.
Mbah Buyut Sona sendiri dikisahkan memiliki nama asli Sonan. Namun, karena mayoritas penduduk sekitar adalah orang Madura, pelafalannya berubah menjadi Sona.
Untuk menuju Makam Mbah Buyut Sona, pengunjung harus melalui jalan yang sedikit menantang karena akses jalan masih berupa tanah. Lokasinya, 25 kilometer dari pusat Kota Jombang dan sekitar 500 meter dari jalan arteri Jombang-Lamongan.
Kepala Disporapar Jombang, Bambang Nurwijanto mengatakan bahwa kegiatan interkoneksi wista Religi ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, mempromosikan potensi lokal, serta memperkuat nilai sejarah dan spiritualitas.
“Selain berziarah, wisatawan juga diajak untuk belajar tentang sejarah, perjuangan, dan kontribusi tokoh agama serta ulama Jombang dalam sejarah bangsa,” tuturnya.
Dengan adanya kolaborasi antar destinasi, diharapkan dapat dikembangkan paket wisata religi yang menarik dan berkualitas, yang mencakup berbagai aspek mulai dari akomodasi, transportasi, hingga edukasi tentang sejarah dan nilai-nilai religi.
” Sehingga bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan pemerintah daerah, serta memperkuat posisi Jombang sebagai destinasi wisata religi yang unggul di Indonesia,” pungkasnya.(nes)