Jombang, karyadini.com – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang menggelar Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2024 di berlangsung di Pasar Barongan, dengan mengusung tema “Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif” yang telah ditetapkan secara nasional.

Ikut serta hadir Pj. Bupati Jombang, Sekretaris Daerah, Ketua TP-PKK, Ketua Dharma Wanita, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Kabag, Forpimcam Mojoagung, Aktivis peduli sampah, Kepala Sekolah SMP dan Kepala Desa se-Kecamatan Mojoagung. Bertempat di Pasar Barongan Desa Mojotrisno Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang. Minggu (25/02/24)

Pj. Bupati Jombang Sugiat saat sambutan menyampaikan, pengelolaan sampah tidak hanya menjadi teori melainkan diharapkan menjadi komitmen bersama yang kuat terhadap ketersediaan sarana dan prasarana sampai dengan proses yang benar.

Selain itu, dalam peringatan hari peduli sampah nasional yang dimana penyelesaian permasalahan sampah tentu saja harus dilakukan dari hulu sampai dengan hilir.

“Kita semua harus bersyukur karena Pemerintah pusat telah memberikan dukungan kepada kita berupa pembangunan TPA Banjardowo yang sudah beroperasi tetapi baru diresmikan Presiden Jokowi tanggal 14 Desember 2023 di kota Malang,” ucapnya.

Sugiat berpesan walaupun sudah mempunyau TPA Banjardowo tetapi masih belum mampu untuk mengcover pembungan sampah sekuruh Kabupaten Jombang, karena kapasitas produk sampah setiap hari sekitar 500 ton, sementara TPA Banjardowo baru bisa mengelola 130 ton.

“Dengan adanya kendala tersebut, kita masih tetap bisa melaksanakan dengan cara mendirikan TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) di daerah yang jauh dari TPS Banjardowo,” jelasnya.

Ekonomi masyarakat dan budaya lokal yang telah dikembangkan oleh kepala desa Mojotrisno bersama seluruh masyarakat mendapat apresiasi dari Pj. Bupati Jombang karena tetap konsisiten memiliki kepedulian terhadao pengurangan penggunaan sampah plastik.

“Saya mengajak semua pihak untuk ikut terlibat bertanggung jawab mengelola sampah dengan cara yang lebih bijak dan berkelanjutan serta mendorong pemanfaatan sampah menjadi potensi ekonomi untuk masyarakat,” ajaknya.

Ditempat sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang Miftahul Ulum menyampaikan, asal mula Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati 21 Februari adalah bermula dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang mencanangkan pertama kalinya untuk mengenang peristiwa di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 yang telah terjadi peristiwa Leuwigajah, di mana sampah dapat menjadi mesin pembunuh yang merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa.

Sementara itu, Peristiwa tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah yang mengakibatkan 157 jiwa melayang dan dua kampung (Cilimus dan Pojok) hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah.

“Puncak Peringatan HPSN kita memilih lokasi Desa Mojotrisno dikarenakan masalah sampah bukan hanya dihadapi di kawasan perkotaan saja melainkan menjadi isu di seluruh Kabupaten Jombang dan secara Nasional event ini melibatkan banyak orang,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Pemerintah telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam mendukung, mengedukasi dan berkolaborasi dalam kegiatan pengelolaan sampah di pasar barongan dalam event pasar berbasis komunitas yang memperkenalkan konsep integrasi pariwisata gratis.

Hal tersebut diperlukan Desa Mojotrisno dalam pengembangan potensi UMKM desa dan pembatasan Penggunaan plastik sekali pakai, serta Pj. Bupati Jombang pada acara HPSN berkenan memberikan apresiasi penghargaan atas komitmen dalam pengembangan kawasan sampah plastik sekali pakai sesuai dengan Perbup nomor 56 tahun 2023.

Perlu diketahui, Tahun 2024 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang mempunyai inovasi program, diantaranya pertama mencari pemimpin muda uang mampu menerima tantangan untuk melakukan gerakan peduli lingkungan, kemudian ECO adalah program untuk mendorong kadarisasi lingkungan di lingkup Kantor Pemerintah Kabupaten Jombang agar lebih bersih aman nyaman, efisien dalam penggunaan sumber daya dan sumber energi dan juga melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik melalui kontribusi dan komitmen seluruh karyawan. Selanjutnya, Jombang Green Leaders yakni penghargaan untuk instansi vertikal yang memiliki komitmen dalam melaksanakan program lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan. Rencananya peragaan busana dari bahan daur ulang nanti akan diikuti tidak kurang dari 100 peserta dan akan dilaksanakan di taman kebun Ratu sekitar bulan Juli tahun 2024. Dan ada juga festival Sungai yang akan dilaksanakan pada bulan November 2024 dengan rangkaian aksi budaya lokal pameran produk yang bertujuan mengeksplorasi potensi sungai sebagai sarana edukasi kepada masyarakat dalam memahami pentingnya menjaga dan melestarikan kawasan sungai. Pungkas Ulum (vir)